Rabu, 30 April 2014

Pasukan Khusus Indonesia Ditakuti Amerika. Inggris dan Australia

Indonesia adalah negara yang besar.Kebesaran tersebut tidak hanya terletak pada luasnya wilayah yang dimiliki,Penduduk yang banyak,240 Juta Jiwa, dan sumber daya alam yang melimpah akan tetapi juga kebersamaan daripada anak bangsa dalam menjaga sejengkal tanah airnya dari rong - rongan bangsa asing.Negeri dengan ratusan etnis telap siap membangun negerinya.Namun demikian masih ada saja bangsa asing yang berniat menghancurkan indonesia.Pembaca yang budiman melalui Tulisan pada www.theglobal-review.com akan penulis juga haturkan kepada seluruh pembaca agar Nasionalisme Kita sebagai anak bangsa tetap bergelora.
   
      Pukul 04.00 WIB atau jam 05.00 waktu TEXAS USA, ada suatu yang istimewa dalam acara TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS. Acara tersebut bekerjasama dengan Universitas Dallas TEXAS. Karena dalam wawancara tersebut dihadirkan  narasumber yang cukup kompeten. Tapi yang menarik acara tersebut justru menyangkut militer Indonesia.

TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS menghadirkan para jenderal purnawirawan USA dan BRITISH, tapi ada seorang mahasiswa Universitas Dallas bertanya tentang penempatan MARINIR USA di AUSTRALIA. Maka jawaban dari Jenderal tersebut cukup mencengangkan buat pemirsa semua.
TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS dihadiri Jenderal (purn) Mike Jackson (pemimpin pasukan Inggris saat menyerbu Irak), Jenderal (purn) Tommy Franks (pemimpin DELTA FORCES saat OPERASI BADAI GURUN), Jenderal (purn) Peter Pace (mantan JENDERAL US MARINE dan KEPALA STAF GABUNGAN US).
Mahasiswa dari Universitas Dallas bertanya : apa penempatan US MARINE berindikasi akan serangan USA ke Indonesia suatu saat nanti?
Jend. Peter Pace : " saat ini ada 3 besar kekuatan MARINIR dunia dan Indonesia berada pada posisi ke 3. Penempatan US MARINE hanya untuk STABILITAS kawasan di ASIA TENGGARA".  Jangan bermimpi USA berencana menyerang Indonesia meski USA pimpinan NATO. Tidak pernah terpikir oleh pemimpin USA untuk menyerang Indonesia.
Presenter TV ABC 13 TEXAS, HANNAH menambahkan pertanyaan USA pernah terlibat konflik di kawasan ASIA TIMUR JAUH... kenapa Indonesia begitu diperhitungkan?
Jend.Tommy Franks : "Kita pernah punya pengalaman pahit di VIETNAM dan KOREA, dan semua pemimpin USA sadar siapa dibalik ke 2 negara ASIA yang pernah terlibat konflik dengan kita. Indonesia adalah guru bagi VIETNAM dan KOREA UTARA saat berperang melawan USA."
Jend. Peter Pace : "kita sering berlatih dengan Indonesia, kita sadar bagaimana kemampuan pasukuan khusus Indonesia, pasukan kita sering kewalahan dalam setiap latihan perang dengan Indonesia."
Jend. Tommy Franks : "saat operasi pembebasan sandera di pesawat yang dibajak di Bangkok Thailand, DELTA FORCE memantau operasi tersebut, tapi yang tidak dimiliki oleh pasukan negara lain dalam pendidikan pasukan KHUSUS adalah, Anda akan terkejut bila mendapati satu mata pelajaran yang takkan didapat di pendidikan elite militer manapun, yakni pendidikan menaklukkan makhluk halus.
Jend. Mike Jackson : "DOKTRIN militer Indonesia sudah dipakai di beberapa negara ASIA bahkan AFRIKA karena Indonesia memang diminta melatih beberapa negara ASIA dan AFRIKA. Meski Indonesia kekurangan senjata tidak mungkin mudah menaklukkan Indonesia karena jika perang terjadi bukan hanya militernya yang maju perang tapi rakyatnya juga pasti turut membantu untuk menghabisi lawan. SAS sudah pernah merasakan saat berhadapan dengan aliansi tentara Indonesia dan rakyat indonesia. Jadi jangan pernah anggap ringan dengan Indonesia ungkap Jenderal Mike Jackson.
Seorang mahasiswi juga bertanya tentang kekuatan ASIA dimata MILITER INTERNASIONAL. Apa jawaban mereka? Lagi-lagi Indonesia menjadi sorotan. 
Jend. Mike Jackson : "Indonesia dalam waktu dekat akan menjadi sebuah negara yang militernya sangat besar dan sulit tertandingi".
Jend. Peter Pace : "Indonesia memiliki semuanya dan kalo itu diopersionalkan maka Indonesia akan melampaui India dan Cina dalam perkembangan militer".
Jend. Tommy Franks : "sebagai orang yang pernah memimpin pasukan khusus, saya tahu banyak rahasia tekhnik militer yang tidak ditunjukkan dalam latihan perang bersama. Kalo saat ini banyak negara terutama yang tergabung dalam NATO mengadakan hubungan dagang militer dengan Indonesia, itu sebuah kebijakan yang tepat, karena kalau tidak akan sangat membahayakan posisi NATO di ASIA, karena Indonesia memiliki konsep NON BLOK. Kedepan saya harapkan tidak ada sanksi atau embargo yang dijatuhkan kepada Indonesia, karena itu dapat menimbulkan kerawanan dikawasan ASIA terutama LAUT CINA SELATAN. Untuk urusan LAUT CINA SELATAN, Indonesia adalah kunci kita. Kalo USA tidak berhati-hati memegang kunci tersebut maka dampak besar akan dirasakan oleh sekutu kita dikawasan itu".
Dalam akhir acara Jend.Tommy Franks mengungkapkan "ada satu pasukan khusus Indonesia yang jarang mengadakan latihan bersama yaitu AU. Pasukan khusus AU Indonesia adalah satu satunya pasukan dengan kualifikasi Korps Pasukan Khas TNI-AU di Asia dan terlengkap di dunia." Meski USA juga memiliki pasukan serupa dalam beberapa satuan tapi kelengkapannya tidak mampu mengalahkan pasukan khusus AU Indonesia" ujar Jend.Tommy Franks.

Kenapa Harus Naik Gunung ???


"Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrasi dan slogan, seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal akan objek-objeknya, mencintai tanah air Indonesia dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dengan dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat kerena itulah kami naik gunung (Soe Hok Gie)"

Sebuah penggalan kalimat yang menarik dari alm. Soe Hok Gie yang sudah cukup menjawab sebuah pertanyaan “Kenapa Harus Naik Gunung ?”, tetapi disini saya akan mencoba lebih memperdalam apa sebenarnya hakikat naik gunung itu sendiri. Kebanyakan orang menganggap kegiatan naik gunung adalah kegiatan yang bodoh, gila, mencari kematian, bikin susah, capek, dan banyak sebutan lain dari orang orang awam yang sebenarnya belum mengerti akan tujuan naik gunung.


Pernahkan kita berfikir bahwa menuju puncak gunung memerlukan proses yang panjang, susah, dan melelahkan namun dibalik semuanya itu tersimpan banyak hikmah yang dapat diambil untuk lebih mengenal akan hakikat kehidupan. Pada awalanya mencapai puncak gunung merupakan kepuasan pribadi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, sama halnya dengan kenikmatan penulis ketika berhasil membius para pembacanya, atau kenikmatan seorang seniman ketika berhasil menyelesaikan karyanya dan kemudian diapresiasi oleh pengamat.


Jadi, sebenarnya para pendaki gunung itu seperti seorang pemimpi yang haus untuk menggapai mimpinya, sehingga saat mimpi-mimpinya terwujud ada rasa bahagia dan kepuasan yang begitu besar dan seolah tak dapat diungkapkan atau ditukar dengan apapun. Gunung yang tinggi menjulang mengajarkan kita selayaknya pikiran kita harus tetap mengarah ke atas, ke puncak mimpi mimpi kita dan bagaimana cara kita untuk menggapainya tetapi jangan sampai lupakan untuk kembali menengok ke bawah, jalan yang telah kita lalui, semua cerita kenangan dahulu yang mampu memberi kita pelajaran bagaimana kita dapat melalui jalan yang kita arungi saat ini. Dapat juga dikatakan bahwa seorang pendaki sebenarnya hampir sama dengan para pejelajah atau para penemu seperti Colombus, Amerigo Vespuci atau Vasco da Gama yang berani menjelajah hanya sekedar untuk menjawab rasa ingin tahunya.

Hendry Dunnant pernah berkata “tidak akan hilang pemimpin suatu bangsa jika pemudanya masih ada yang suka masuk hutan, berpetualang di alam bebas dan mendaki gunung.”



Gunung adalah tempat belajar yang baik untuk kita, mengasah pribadi dan menemukan hakekat diri”. Orang-orang yang memiliki tujuan seperti inilah orang yang mampu berguru pada alam. Mereka mendaki gunung untuk menyendiri dan merenung guna mendapatkan kedamaian dan pencerahan dari Tuhan dengan mengakrabi alam. Karena dengan begitu mereka akan tahu bahwa dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan alam apalagi Tuhan. Gunung juga dapat member gambaran kepribadian orang, Melalui kegiatan mendaki gunung, kita akan mampu mengenali pribadi teman yang sebenarnya. Sebab, ketika kita mendaki gunung, beberapa karakter pribadi orang yang sebenarnya akan nampak karena situasi yang sedang dihadapi. Misalnya: Kelelahan, kedinginan, kehabisan bekal makanan atau air, terjebak badai, tersesat, mengalami musibah kecelakaan, ada teman yang sakit, atau bahkan karena gagal sampai ke puncak. Ada yang jujur/tidak jujur, ada yang setia kawan/ tidak setia kawan, ada yang egois/tidak egois, ada yang teliti/ceroboh, ada yang sombong/rendah diri, dll. Karena itu dengan kegiatan mendaki gunung, kita akan bisa lebih mengenal karakter pribadi seseorang yang sebenarnya.



Dengan mendaki gunung, paling tidak kita akan mampu mengetahui bahwa kita hanyalah seperti seekor semut yang merayap lamban di tengah luasnya hutan. Kita hanya mahluk biasa yang tak berdaya jika berada di alam bebas, tidur di tanah, minum air mentah, berlindung dari dinginnya udara, tak berdaya di tengah kabut atau tak berkutik jika tersesat dan kehabisan bekal. Itulah kita, manusia yang sebenarnya, tak berdaya di tengah alam, apalagi untuk melawannya. Lalu apalagi yang kita sombongkan, melawan alam saja tidak berdaya apalagi melawan kekuasaan sang pencipta alam. Dan ketika kita semakin sering melakukan pendakian dengan niat dan tujuan demikian, maka bahkan tanpa kita sadari sekalipun, perlahan lahan, keheningan dan kesunyian pegunungan mengantarkan kita kian dekat dengan kerinduan kepada Sang Khalik, Allah SWT, Tuhan Sang Pemilik Jagad Semesta. 


   copy setapakkecil.blogspot.com