TEHERAN, RIMANEWS - Tingkat ketegangan antara Iran dengan dua seteru besarnya, Amerika dan Israel, kian memanas paska terbunuhnya Ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi-Roshan. Meski peperangan di dunia nyata belum terjadi, namun peperangan di dunia maya sudah berlangsung.
Sangat mungkin peristiwa tewasnya Mostafa itu memicu perang cyber dari hacker pendukung Iran. Reaksi kemarahan, seperti dirilis tgdaily, Kamis (12/1), mulai muncul lewat Twitter dari hacker yang menamakan diri Sabu.
Lewat akunnya, Sabu mengajak hacker di seluruh dunia untuk melakukan aksi balasan dengan menghancurkan infrastruktur milik Israel. "#Israel yang memulai dengan meledakkan ilmuwan nuklir Iran-bagaimana kita fokus menghancurkan infrastruktur mereka," ajak Sabu dalam postingnya.
"Hacker di seluruh dunia. Pemerintah Israel sudah melakukan pelanggaran kedaulatan Iran, dan telah mengobarkan perang pada para ulama. Perang dimulai SEKARANG," ajaknya lagi.
Sabu juga memposting daftar pendek yang diklaimnya merupakan kode sumber yang berhubungan dengan instalasi penting Israel. "Cari sistem mereka, dan login menggunakan login default," perintahnya.
Mostafa Ahmadi-Roshan adalah dosen, akademisi, dan pakar nuklir yang bekerja pada fasilitas pengayaan uranium Natanz. Dia tewas setelah mobil yang dikendarainya dipasang bom magnet oleh dua pengendara motor.
Menurut DebkaFile yang dikutip tgdaily, Mostafa adalah ilmuwan nuklir keempat yang dibunuh selama dua tahun terakhir. Instalasi nuklir Iran memang kerap menjadi sasaran pihak-pihak yang tak suka Negeri para Mullah ini mengembangkan senjata nuklir. Setahun lalu, virus Stuxnet berhasil melumpuhkan 30.000 kompuer yang beroperasi di pembangkit listrik di Bushehr, Iran Selatan.[ach/jpn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar